MERDEKAZONE.COM – LAMONGAN, Petugas Medik dan paramedis veteriner Puskeswan (Pusat Kesehatan Hewan) Kabupaten Lamongan menggandeng staf dosen Fakultas Kedokteran (FKH) Unair (Universitas Airlangga) Surabaya dalam menanggulangi penyakit ternak sapi Penyakit mulut dan kuku (PMK) dan penyakit lumpy skin disease (LSD).
Penyakit Hewan Menular dan Strategis yang menyerang ternak sapi di Kabupaten Lamongan antara lain adalah PMK dan LSD. “Dua penyakit tersebut diketahui masuk ke Indonesia hampir secara bersamaan pada 2022. Hingga kini belum sepenuhnya dapat diberantas termasuk di Kabupaten Lamongan,” ucap drh. Rahendra, Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lamongan.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lamongan, Shofiah Nurhayati, S.P., M.Si., mengungkapkan menurut iSIKHNAS (Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional) tahun 2024 di Kabupaten Lamongan, penyakit ini tinggi kejadiannya pada bulan Januari sampai dengan Maret dan pada bulan September. Oleh karena itu perlu suatu penanggulangan penyakit yang cepat dan tepat yang di lakukan oleh petugas Front liner yang ada di Puskeswan.
Frontliner adalah tenaga profesional yang bertugas melayani pelanggan secara langsung. Shofiah sapaannya menjelaskan, Frontliner merupakan representasi perusahaan di hadapan publik dan harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, bersikap ramah, dan berpenampilan menarik.
Petugas Medik dan paramedis veteriner Puskeswan, imbuh dia, diharapkan bisa menjadi ujung tombak penanggulangan PHMS dan Zoonosis di Kabupaten Lamongan. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan kualitas SDM yang berada di Puskeswan, sehingga siap dalam menghadapi permasalahan teknis di dalam pengendalian PHMS dan Zoonosis.
Melihat pentingnya peningkatan SDM untuk petugas garis depan yang berada di Puskeswan ini maka dilakukan Pengabdian kepada Masyarakat oleh staf dosen FKH Unair Surabaya yang dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2024 bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan yang bertema, “Penguatan SDM Puskeswan sebagai ujung tombak Front Liner pengendalian PHMS dan Zoonosis di Kabupaten Lamongan,” imbuhnya.
Kegiatan pengmas ini disampaikan Shofiah, melibatkan empat orang staf dosen FKH Unair yaitu Prof. Dr. Chairul Anwar Nidom,drh., M.S., Dr. Kadek Rachmawati, drh., M.Kes., Dr. Kuncoro Puguh Santoso, drh, M.Kes., Ratna Damayanti, drh., M.Kes serta mengikutkan seorang mahasiswa S.3 Ilsan Arvan Nurgas, drh.,M.Si., dua orang mahasiswa S.2 prodi Vaksinologi dan Imunoterapetika Elisa Diah Pratiwi, drh dan Tiza Wuri Mawaddah,drh.
Kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) ini diikuti oleh 42 petugas yang bertugas di sembilan orang Puskeswan yang ada di kabupaten Lamongan. Diharapkan setelah mereka mengikuti kegiatan pengmas ini, “para petugas tersebut bisa melakukan langkah-langkah pengendalian PHMS dan Zoonosis secara cepat dan tepat yang terjadi di wilayah kerja masing-masing, harapnya. (IL)