MERDEKAZONE.COM – LAMONGAN, Pembangunan TPT yang dibangun di Desa Bedahan Kecamatan Babat sudah alami retak-retak setelah selesai dibangun.
Pekerjaan proyek dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumberdaya Air ( SDA ) Pemerintah Kabupaten Lamongan, Nilai kontrak 189.585.000,00, sumber dana APBD 2024 jenis pekerjaan pembangunan TPT kali dusun Tangar, desa Bedahan Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan yang dikerjakan CV Linggar Jati.
Proyek Pembangunan TPT yang berlokasi di kali dusun Tangar yang dikerjakan kontraktor pelaksana CV Linggar Jati di Desa Bedahan, Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan diduga jadi lahan untuk mengeruk keuntungan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, mengenai mekanisme dan teknis dalam pelaksanaan pekerjaan apapun jenis kontruksi bangunan, mengacu kepada hasil bangunan yang kokoh dan berkualitas sehingga masyarakat dapat manfaat akan pembangunan tersebut.
Berdasar penelusuran awak media Rabu (04/09) mendapatkan beberapa informasi yang dihimpun dari masyarakat diketahui adanya pembangunan TPT yang berjalan didapatkan adanya kejanggalan dalam pelaksanaan pembangunan yang terindikasi tidak sesuai dengan spesifikasi teknis.
Hal tersebut, diketahui kualitas bangunan TPT yang tidak layak serta mirisnya TPT tersebut sudah mengalami kerusakan.
Pasalnya, menurut keterangan dari warga sekitar, pelaksanaan dimulainya pekerjaan lokasi sungai masih berair, tanah kali yang digali sedikit berair dan berlumpur.
“Saat dikerjakan kondisi sungai masih ada airnya, dan terkesan menurut saya asal jadi,” beber salah seorang Warga Desa yang enggan disebutkan namanya.
Dalam penelusuran lebih lanjut, Diduga kedalaman galian juga tidak standar, hal itu dilihat limbah tanah galian disekitar lokasi nyaris tidak ada jika diukur dengan panjang bangunan, begitu pula dengan pemasangan batu pondasi lantai galian dasar galian tanpa adanya pemadatan dan urugan pasir langsung batu ditumpuk tumpuk ditata sedemikian rupa baru diberikan spesi hal itu terlihat banyak rongga rongga batu yang tidak tersentuh spesi.
Hal tersebut juga sesuai dengan keterangan warga, “setahu saya tidak digali, hanya saja mennempel dengan tanah. Untuk tumpukan batu-batunya juga tidak padat,” ungkapnya.
Kontruksi bangunan yang menggunakan bahan material pasir, batu, semen dan besi, untuk pemasangan strauss besi diduga tidak tertanam bawah tanah hanya numpang di atas batu pondasi dan di himpit dengan batu lainya. ironisnya , kolom strauss besi hanya diberikan spesi biasa untuk pasang batu bukan spesi cor beton sebagaimana lazimnya.
(TIM)