MERDEKAZONE.COM – JEMBER, Keluhan masyarakat Desa Karanganyar Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember tentang persoalan adanya arena perjudian sabung ayam tak kunjung diberantas, atas hal tersebut banyak yang menduga bahwa pihak Kepolisian dari Polres Jember dan Polda Jatim dinilai tutup mata.
Bahkan, berdasarkan penelusuran lebih dalam. Bahwasanya bukan hanya didesa tersebut, terdapat juga arena judi sabung ayam cap djiki/dadu di Desa Sokureno Kecamatan Umbulsari Jember.
Pada sebelumnya, adanya pemberitaan yang menduga bahwa arena tersebut diduga dibackup oleh oknum TNI juga menjadi hal yang patut dipertanyakan.
Pasalnya, banyak masyarakat yang menyayangkan adanya arena haram tersebut justru dijadikan ajang oleh aparat negara untuk meraup keuntungan secara pribadi dan kelompoknya.
Salah satu narasumber media mengungkapkan bahwa informasi yang berhendus dikalangan masyarakat desa memang benar arena tersebut dilindungi aparat.
“Kami mengira jika tidak dilindungi aparat mungkin sudah diberantas oleh pihak kepolisian, namun kali ini kok beda dan terkesan dibiarkan,” ungkap narasumber yang enggan disebut namanya pada Senin (23/06/25).
Sangat disayangkan, jika terbukti aparat negara melindungi arena haram tersebut sama halnya melegalkan perjudian yang terjadi dikalangan masyarakat.
Banyak upaya yang telah dilakukan oleh masyarakat sekitar didua lokasi tersebut, salah satunya ialah mengadukan arena tersebut ke Kepolisian.
“Sudah diadukan ke Polres Jember dan Polda Jatim dan sampai sekarang belum ada tindakan apapaun,” bebernya.
Pada sebelumnya, hal tersebut mendapatkan kritikan pedas dari para pemuka agama di Jember. Bahkan para santri pun tak tinggal diam dengan membeberkan fakta yang terjadi.
Mengenai campur tangan aparat negara, para santri di Pesantren Alwaffa angkat bicara. Upaya melaporkan ke Kodam pun juga sudah dilakukan dengan keterkaitan adanya dua oknum TNI yang diduga menjadi pelindung.
“Sudah lama dan belum ada tindakan,” terang salah seorang santri Pesantren Alwaffa Jember pada awak media.
Menurut hematnya, bahwa diduga sudah jelas bahwa dua lokasi tersebut sudah merusak moral generasi penerus. Informasinya, banyak pemuda yang turut serta bermain judi disana.
“Kalau dibiarkan bisa merusak moral generasi penerus bangsa,” tegasnya.
(Tim Investigasi)