MERDEKAZONE.COM- JOGJAKARTA,- Keraton Praja Mangkualaman Jogjakarta menggelar wisuda kekancingan jumeneng ke-3 terhadap calon Sentono berjalan sukses dan penuh hikmat selama 3 hari dimulai pada Jum’at (24/01/25) hingga Sabtu (25/01/25) yang berlangsung di Ndalem Omah Mbudur.
Sri Paduka Raja Mangku Alam II mengatakan bahwa animo para Sentono yang akan diwisuda sangat luar biasa antusiasnya, bahkan sang Raja merasa mendapatkan surprise saat para Sentono yang mengikuti kekancingan sangat banyak sekali.
“Sentono-Sentono baru yang hadir sangatlah luar biasa, banyak pribadi-pribadi yang baru yang mana mereka ingin menjadi keluarga besar kami itu merupakan suprise dan kehormatan besar bagi kami,” kata Sri Paduka KGPAA Mangku Alam II.
Sri Paduka KGPAA Mangku Alam juga tak lupa memberikan apresiasi terhadap Sentono-Sentono baru yang berasal dari Lamongan yang jumlahnya paling banyak sendiri dibandingkan dari daerah lain.
“Dari Lamongan ini yang luar biasa dan memecahkan rekor, ada sekitar 60 Sentono baru yang hadir. Adanya dukungan dari Bupati dan jajaran dibawahnya dari Camat hingga Lurah merupakan suatu kehormatan bagi kami Projo Mangku Alaman,” sambung Raja.
Sebagai tanda terima kasih, Raja Mangku Alam II juga memberikan nama dan gelar terhadap Bupati serta Kepala BPKAD Lamongan dalam Kekancingan Jumeneng Kaping 3 dengan Gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT).
Jumeneng kaping 3 kali ini juga didatangi oleh belasan raja dan permaisuri hingga ketua lembaga adat yang merupakan sahabat dari Praja Mangkualaman yang turut menyaksikan para Sentono baru diwisuda.
Selanjutnya, Raja memberikan pesan terhadap Sentono baru Praja Mangkualaman agar tetap terus menjaga amanah baik terhadap leluhur maupun terhadap alam semesta dan penciptaNya.
“Saya berpesan terhadap semua Sentono untuk tetap rendah hati, jangan sombong diri. Kita semua harus menjaga amanah dari para leluhur dan amanah dari Tuhan Yang Maha Kuasa,” pesan Raja.
Sri Paduka menceritakan bahwa pemberian nama dan pangkat yang disandangkan terhadap para Sentono ini bukan sembarangan. Bahkan jika pada zaman dahulu pemberian nama dan pangkat seperti ini diperoleh dengan tidak mudah dan perlu banyak perjuangan.
“Kekancingan ini dahulunya sangatlah sakral dan bukan sembarangan, namun kali ini kita membuka kesempatan bagi siapapun untuk menjadi Sentono Mangkualaman untuk terus melestarikan adat dan budaya serta mau berjuang bersama Mangkualaman,” terangnya.
Upaya merawat adat kerajaan dan kesultanan di Nusantara terus dijaga oleh Praja Mangkualaman selama kurun waktu 8 tahun terakhir. Salah satunya ialah adanya organisasi Masyarakat Adat Nusantara (MATRA) yang sudah mulai terbentuk diberbagai daerah sebagai wujud nyata mempertahankan marwah adat kerajaan dan kesultanan di Nusantara.
“Sudah banyak bukti yang kita lakukan untuk merawat kelestarian adat Kerajaan dan Kesultanan di Nusantara bahkan kami sudah menyiapkan banyak agenda melalui MATRA jadi kami bukan hanya beretorika semata,” tegasnya.
Acara Jumenangan juga dihadiri beberapa tokoh sahabat Mangkualaman dari Luar Negeri, diantaranya dari Malaysia, Hongkong, Taiwan, Cina, Laos dan Myanmar yang sangat peduli terhadap kelestarian adat dan budaya.
Sementara itu, Ketua Himpunan Keluarga Mangku Alaman (HKMA) Karisidenan Bojonegoro yang sekaligus ketua DPD MATRA Kabupaten Lamongan KRT Iwan Kusomo menyampaikan rasa terima kasih terhadap Raja Mangku Alam II yang terus menjada adat dan budaya di Nusantara.
Yang menjadi spesial ialah, Praja Mangkualaman tetap berkomitmen terhadap siapapun yang bertekad untuk terus menjaga dan merawat adat budaya Nusantara akan menjadi bagian dari keluarga besar dari Mangkualaman.
Hal ini menurutnya merupakan sesuatu yang bernilai tinggi dan sangat luhur untuk terus diperjuangkan.
Atas dasar itu, ia memberangkatkan 60 Sentono dari Lamongan untuk diikutkan acara kekancingan sebagai tanda menjadi bagian dari keluarga Mangkualaman.
“Kami merasa bangga terhadap Praja Mangkualaman, sikap konsistensi menjaga dan merawat adat dan budaya kerajaan di Nusantara adalah nilai yang sangat luhur,” ungkap KRT Iwan Kusumo.
KRT Iwan Kusumo juga mengatakan bahwa hal yang dilakukan oleh Mangkualaman juga didukung penuh oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan sebagai wujud syukur atas kelestarian adat budaya kerajaan yang tetap terjaga.
“Kekancingan tahun ini Lamongan luar biasa antusiasnya, ada 60 tokoh adat dan budaya di Lamongan ikut dalam kekancingan. Selain itu, kami sangat berterima kasih kepada Pak Yuhronur Efendi selaku Bupati Lamongan, Pak Heru Widi selaku Kepala BPKAD Lamongan,” tandasnya.
Lebih lanjut, KRT Iwan Kusumo juga sampaikan terima kasih kepada Camat serta Kepada Desa yang juga hadir dalam acara kekancingan yang digelar Praja Mangkualaman. Ia meyakini bahwa adanya dukungan penuh dari Pemerintahan mulai dari Bawah hingga Atas akan bisa maksimal dalam menjaga dan merawat adat dan budaya kerajaan dan kesultanan.
“Saya sampaikan terima kasih atas kehadiran Camat Ngimbang Pak Bambang, Kades Tlemang Pak Aris, Kades Pataan, dan Kades Kretegan yang selalu support penuh. Semua yang hadir telah mendapat kehormatan nama dan gelar dari Sri Paduka Mangku Alam II,” tutupnya.
(IL/red)